BAB
II
PEMBAHASAN
A. Uji f
1) pengertian
Uji F
yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) secara simultan
terhadap variabel terikat (Y). Model hipotesis yang digunakan adalah:
H0: b1 = b2 = b3 =0 artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
H0: b1 ≠ b2 ≠ b3 artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu:
• H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%
• H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%
H0: b1 = b2 = b3 =0 artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
H0: b1 ≠ b2 ≠ b3 artinya variabel bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan, yaitu:
• H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5%
• H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%
2)
DASAR TEORI
Jika uji t digunakan untuk pengujian dua
sampel, uji F atau Anova digunakan untuk
pengujian lebih dari dua sampel. Distribusi F digunakan untuk
menguji hipotesis, apakah
variansi dari sebuah populasi normal sama dengan variansi dari
populasi normal lainnya. Satu
variansi sampel yang lebih besar ditempatkan pada pembilang,
sehingga rasio minimalnya adalah
1,00. Distribusi F juga digunakan untuk menguji asumsi-asumsi bagi
beberapa statistik uji.
Berdasarkan pendapat Douglas A. Lind (2005, p387-388), Distribusi F memiliki ciri-
cirisebagai berikut:
1. Terdapat suatu keluarga distribusi F.
Suatu anggota keluarga distribusi F di tentukan berdasarkan dua
parameter : derajat
kebebasan pada pembilang dan derajat kebebasan pada penyebut.
2. Distribusi F bersifat kontinu.
3. Distribusi F tidak dapat bernilai negatif.
4. Bentuknya tidak simetris.
5. Bersifat Asimtotik (Asymptotic).
Distribusi F memberikan sebuah perangkat untuk menjalankan suatu
uji variansi dari dua
populasi normal. Menentukan validasi sebuah asumsi untuk suatu
statistik uji, mula-mula kita
tetap harus menentukan hipotesis nolnya. Hipotesis nolnya adalah
bahwa variansi dari suatu
populasi ( 1²), sama
dengan variansi dari populasi normal lainnya ( 2²). Hipotesis alternatifnyaσ σ
dapat berupa perbedaan variansi tersebut.
Uji F Statistik digunkan untuk mengetahui apakah variable independent motivasi (X1),
iklim komunikasi (X2), secara parsial berdampak terhadap variabel dependent hasil belajar kimia
3). Rumus Uji F seperti
yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003: 47) sebagai berikut
eterangan:
N = banyak sampel
m = banyak prediktor
R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor.
4). TABEL UJI F
B. ANALISIS VARIANSI
Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).
Berikut Hipotesis dalam anova :
H0: μ1 = μ2 = μ3 = ... = μn, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari n kelompok
H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ ... ≠ μn, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari n kelompok
Uji hipotesis dengan ANOVA digunakan, setidaknya karena beberapa alasan berikut:
- Memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan resiko kesalahan terkecil.
- Mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata (μ) antara kelompok sampel yang satu dengan yang lain. Bisa jadi, meskipun secara numeris bedanya besar, namun berdasarkan analisa ANOVA, perbedaan tersebut TIDAK SIGNIFIKAN sehingga perbedaan μ bisa diabaikan. Sebaliknya, bisa jadi secara numeris bedanya kecil, namun berdasarkan analisa ANOVA, perbedaan tersebut SIGNIFIKAN, sehingga minimal ada satu μ yang berbeda dan perbedaan μ antar kelompok sampel tidak boleh diabaikan.
- Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.
2. Jenis-jenis Anova
Sesuai dengan banyaknya faktor yang terlibat, maka anava
dibedakan secara garis besar menjadi dua yaitu :
1) Anava
tunggal atau anova satu jalan
2) Anava
ganda atau anova lebih dari satu jalan.
a. Analisis Variansi Satu Jalur-
Yang
dimaksud dengan analisis varians satu jalan adalah analisis varians yang
digunakan untuk mengolah data yang hanya mengenal satu variable pembanding.
Dinamakan analisis varians satu arah, karena analisisnya
menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan pengaruh satu
faktor.Dari tiap populasi secara independen kita ambil sebuah sampel acak,
berukuran n1 dari populasi kesatu, n2 dari populasi kedua
dan seterusnya berukuran nk dari populasi ke k. Data sampel akan
dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j dalam sampel yang
diambil dari populasi ke-i. ( Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito
Bandung).
ANAVA satu jalur yaitu analisis yang melibatkan hanya satu
peubah bebas. Secara rinci, ANAVA satu jalur digunakan dalam suatu penelitian
yang memiliki ciri-ciri berikut:1. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan
dua kategori atau lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak
acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud
menggeneralisasikan hasilnya ke kategori lain di luar yang diteliti pada peubah
itu. Sebagai contoh, peubah jenis kelamin hanya terdiri atas dua ketgori
(pria-wanita), atau peneliti hendak membandingkan keberhasilan antara Metode A,
B, dan C dalam meningkatkan semangat belajar tanpa bermaksud
menggeneralisasikan ke metode lain di luar ketiga metode tersebut.
1. Perbedaan antara kategori atau
tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
2. Setiap subjek merupakan
anggota dari hanya satu kelompok pada peubah bebas, dan dipilih secara acak
dari populasi tertentu. (Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian.
Cetakan ketujuh. ALFABETA: Bandung)
Tujuan dari uji anova satu jalur adalah untuk membandingkan
lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan
generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian. Jika terbukti
berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data sampel
dianggap dapat mewakili populasi). Anova satu jalur dapat melihat perbandingan
lebih dari dua kelompok data. (Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta)
Anova pengembangan atau penjabaran lebih lanjut dari uji-t
.Uji-t atau uji-z hanya dapat melihat perbandingan dua kelompok data saja.
Sedangkan anova satu jalur lebih dari dua kelompok data. Contoh: Perbedaan
prestasi belajar statistika antara mahasiswa tugas belajar (X1), izin belajar
(X2) dan umum (X3).
Anova lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test),
sedangkan arti variasi atau varian itu asalnya dari pengertian konsep “Mean
Square” atau kuadrat rerata (KR).
Rumusnya
:
KR=JK/db
Dimana: JK = jumlah kuadrat (some of square)
db = derajat bebas (degree of freedom)
b. Analisis Variansi Dua Jalur-
Analisis varians dua jalan merupaka teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang digunakan untuk dasar peninjauan sekor utntuk variable terikat. Anava dua jalan mempunyai judul kolom dan judul baris dengan menggunakan klasifikasi dua variable yang digunakan sebagai dasar tinjauan sekor untuk variable terikat. Anava dua jalan yang juga disebut dengan anava modal AB mempunyai dua variabel. Model diagram analisis dua jalan dapat berupa dua alternative.
Two way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila peneliti melakukan kategorisasi terhadap sampel kedalam beberapa blok, sehingga bila variabilitas atau sumber keragaman pada uji One Way ANOVA berasal dari perlakuan dan galat, maka pada two way ANOVA sumber keragaman tidak hanya berasal dari perlakuan dan galat, tapi juga berasal dari blok.
Analisis varians dua jalan merupaka teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang digunakan untuk dasar peninjauan sekor utntuk variable terikat. Anava dua jalan mempunyai judul kolom dan judul baris dengan menggunakan klasifikasi dua variable yang digunakan sebagai dasar tinjauan sekor untuk variable terikat. Anava dua jalan yang juga disebut dengan anava modal AB mempunyai dua variabel. Model diagram analisis dua jalan dapat berupa dua alternative.
Two way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila peneliti melakukan kategorisasi terhadap sampel kedalam beberapa blok, sehingga bila variabilitas atau sumber keragaman pada uji One Way ANOVA berasal dari perlakuan dan galat, maka pada two way ANOVA sumber keragaman tidak hanya berasal dari perlakuan dan galat, tapi juga berasal dari blok.
Berikut
adalah langkah-langkah dalam perhitungan ANOVA dua jalur (two way ANOVA):
- Identifikasi nilai: t (jumlah perlakuan), r (jumlah blog),
- hitung jumlah pengamatan total (n), yaitu: n = r x t,
- Hitung jumlah kuadrat total dengan rumus:
d.Hitung
jumlah kuadrat perlakuan dengan rumus:
e.Hitung jumlah kuadrat antar blok
dengan rumus:
f.Cari
harga F-Hitung dengan menggunakan rumus yang tertera pada tabel.
g.
Cari harga F tabel dengan mempertimbangkan (1) tingkat
signifikansi (α), (2) df1 yaitu df dari MS terbesar, dan (3) df2 yaitu df dari
MS terkecil.
h.
Bandingkan harga F Hitung dengan F tabel.
(1) Bila F Hitung < F tabel, maka
Ho diterima, yang berarti rata-rata kedua perlakuan tidak berbeda secara
signifikan,
(2) Bila F Hitung > F tabel, maka
Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti rata-rata kedua perlakuan berbeda
secara signifikan.
contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa jenis pupuk (pupuk A, B, C, D, E dan F) terhadap pertumbuhan tanaman jagung di sebuah wilayah. Peneliti tersebut kemudian membagi petak percobaan kedalam 3 blok berdasarkan tingkat kesuburannya, yaitu: I= tingkat kesuburan rendah, 2= sedang, dan 3 = tinggi. Penelitian disusun berdasarkan desaian Rancangan Acak Kelompok, dan yang menjadi parameter adalah bobot tongkol jagung (g).
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari beberapa jenis pupuk (pupuk A, B, C, D, E dan F) terhadap pertumbuhan tanaman jagung di sebuah wilayah. Peneliti tersebut kemudian membagi petak percobaan kedalam 3 blok berdasarkan tingkat kesuburannya, yaitu: I= tingkat kesuburan rendah, 2= sedang, dan 3 = tinggi. Penelitian disusun berdasarkan desaian Rancangan Acak Kelompok, dan yang menjadi parameter adalah bobot tongkol jagung (g).
Setelah dilakukan pengukuran terhadap
berat tongkol jagung, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan antar perlakuan, maka dilakukan uji ANOVA 2 arah (two way ANOVA).
Proses pengerjaannya dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan menggunakan
aplikasi program Microsoft Excel.
C.
KORELASI DAN
REGLESI SEDERANA
1.
KORELASI
Korelasi menyatakan derajat
hubungan antara dua variabel tanpa memperhatikan variabel
mana yang menjadi peubah.
Karena itu hubugan korelasi belum dapat dikatakan sebagai
hubungan sebab akibat.
BENTUK HUBUNGAN
KETERANGAN;
1. Hubungan positif menyatakan hubungan semakin
besar nilai pada variabel X,
diikuti pula perubahan dengan
semakin besar nilai pada variabel Y
2. Hubungan negatif menyatakan hubungan semakin
besar nilai pada variabel X,
diikuti pula perubahan dengan
semakin kecil nilai pada variabel Y.
3. r = 1,00 menyatakan hubungan yang sempurna
kuat; r = 0,50 menyatakan
hubungan sedang; dan 0,00
menyatakan tidak ada hubungan sama sekali (dua
variabel tidak berhubungan).
PENGGUNAAN TEHNIK KORELASI
KORELASI PRODUCT MOMENT
Keterangan:
RXY
= hubungan variabel X dengan Variabel Y
X
= Nilai variabel X
Y
= nilai variabel y
5.
REGRESI LINIER SEDERHANA
Tujuan utama materi ini adalah bagaimana menghitung suatu
perkiraan atau persamaan regresi yang akan menjelaskan hubungan antara dua
variabel.Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukur
ada atau tidaknya korelasi antarvariabelnya. Istilah regresi itu sendiri
berarti ramalan atau taksiran.Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan garis
regresi pada data diagram pencar disebut persamaan regresi. Untuk menempatkan
garis regresi pada data yang diperoleh maka digunakan metode kuadrat terkecil,
sehingga bentuk persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y’
= a + b X .Kesamaan di antara garis regresi dan garis trend tidak dapat
berakhir dengan persamaan garis lurus. Garis regresi (seperti garis trend dan
nilai tengah aritmatika) memiliki dua sifat matematis berikut : (Y
– Y’) = 0 dan (Y
– Y’)2= nilai terkecil
atau terendah. Dengan perkataan lain, garis regresi akan ditempatkan pada data
dalam diagram sedemikian rupa sehingga penyimpangan (perbedaan) positif
titik-titik terhadap titik-titik pencar di atas garis akan mengimbangi
penyimpangan negatif titik-titik pencar yang terletak di bawah garis, sehingga
hasil pinyimpangan keseluruhan titik-titik terhadap garis lurus adalah
nol.Untuk tujuan diatas, perhitungan analisis regresi dapat dipermudah dengan
menggunakan
rumus sebagai berikut :Nilai variabel Y
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
BalasHapusPlus, making money with it is as easy as 1 . 2 . 3!
Follow the steps below to make money...
STEP 1. Tell the system what affiliate products the system will advertise
STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
STEP 3. Watch the system grow your list and sell your affiliate products all for you!
Are you ready to start making money??
Your MONEY MAKING affiliate solution is RIGHT HERE