KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun
atau menyelesaikan penyusunan makalah Teori Bilangan ini yang berjudul INDUKSI
MATEMATIK.
Shalawat dan rangkaian salam
kehadirat nabi Muhammad SAW yang kita dari alam kegelapan menuju terang
benderang.
Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas kelompok Teori
Bilangan dan sebagai bahan perkuliahan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahat
Saragih, M. Pd yang telah membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak
retak“, baik isi maupun penyusunnya. Atas semua itu dengan rendah hati penulis
harapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Medan, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
- Latar belakang ............................................................................................. 1
- Identifikasi Masalah .................................................................................... 2
- Pembatasan Masalah ................................................................................... 2
- Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
- Tujuan Pembahasan .................................................................................... 3
- Manfaat Pembahasan .................................................................................. 4
BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................... 5
A. Sejarah Induksi Matematik ......................................................................... 5
- Pengertian Induksi Matematik .................................................................... 6
- Tahapan Induksi Matematik ....................................................................... 6
- Prinsip Induksi Matematik .......................................................................... 8
- Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematik .......................................... 12
- Konsep, Prinsip dan Contoh Penggunaan Notasi ………….. 17
BAB III
PENUTUP............................................................................................. 23
- Kesimpulam............................................................................................... 23
- Saran ......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Banyak orang yang masih menganggap bahwa matematika itu kurang
menyenangkan dan susah untuk di pelajari, namun jika kita berusaha dan
memikirkan bahwa matematika itu menyenangkan, pasti kita bisa mempelajari
matematika itu. Bukankah di dunia ini atau persisnya di dalam kehidupan kita
ini semuanya menggunakan matematika?
Untuk menumbuhkan rasa
menyenangkan ketika kita belajar matematika, yaitu gunakan imajinasimu bahwa matematika itu
menyenangkan, berikan rasa percaya diri di dalam kepalamu bahwa matematika itu
gampang, dan kalau perlu ketika kita mengerjakan soal matematika kita harus
berimajinasi seperti pemandu sorak yang tidak sabar menunggu hasil pertandingan
yang berakhir dengan kemenangan.
Didalam matematika terdapat sebuah
metode pembuktian yang disebut induksi matematik yang jika dipelajari terlihat
sulit namun akan semakin menarik. Induksi matematika sendiri
merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika untuk menyatakan
suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli. Meski namanya induksi. Induksi
matematika atau disebut juga induksi lengkap sering dipergunakan untuk
pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan asli.
Bukan hanya itu induksi matematika
pun mempunyai prinsip tersendiri untuk memecahkan suatu permasalahan dan
menyelesaikannya yaitu prinsip terurut rapi (well-ordering principle)
dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah
himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3, 4, … yang dapat dituliskan sebagai
berikut: N = .
Induksi matematik adalah suatu teknik pembuktian
penting dan dapat digunakan untuk membuktikan pernyataan benar. Dalam bagian
ini kita akan menggambarkan bagaimana induksi matematik dapat digunakan dan
mengapa induksi matematik merupakan suatu teknik pembuktian valid. Dengan
mencatat bahwa induksi matematik hanya dapat digunakan untuk membuktikan hasil
yang diperoleh. Ini bukan merupakan alat untuk menemukan formula atau teorema.
Selanjutnya, tentang induksi matematik akan
dibahas lebih dalam pada makalah ini.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas penulis
melakukan pengidentifikasian masalah sebagai berikut:
1. Banyak orang yang masih menganggap bahwa matematika
itu kurang menyenangkan dan susah untuk di pelajari.
2. Didalam matematika terdapat sebuah metode pembuktian
yang disebut induksi matematik yang jika dipelajari terlihat sulit namun akan
semakin menarik.
3. Induksi
matematik bukan merupakan alat untuk menemukan formula atau teorema.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah arah pembahasan masalah ini
penulis membuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Sejarah
dari Induksi Matematik.
2. Pengertian
dari Induksi
Matematik.
3. Tahapan
Induksi Matematik.
4. Prinsip
Induksi Matematik.
5. Contoh
soal penggunaan Induksi Matematik.
6. Konsep,
prinsip dan contoh-contoh penggunaan notasi (sigma).
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang
ada maka rumusan masalah yang digunakan adalah:
1. Bagaimana
sejarah adanya Induksi Matematik?
2. Apa yang dimaksud dengan
Induksi
Matematik?
3. Bagaimana tahapan Induksi Matematik?
4. Bagaimana prinsip Induksi Matematik?
5. Bagaimana
contoh soal penggunaan Induksi Matematik?
6. Bagaimana
konsep, prinsip dan contoh-contoh penggunaan notasi (sigma)?
E. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari makalah ini, antara lain:
1. Mengetahui
sejarah dari Induksi Matematik.
2. Memahami konsep Induksi Matematik.
3. Mengetahui
tahapan Induksi Matematik.
4. Mengetahui
prinsip Induksi Matematik.
5. Mengetahui
contoh soal penggunaan Induksi Matematik.
6. Mengetahui
konsep, prinsip dan contoh-contoh penggunaan notasi (sigma).
F. Manfaat Pembahasan
Penulis berharap
makalah ini memiliki manfaat bagi kita semua. Dimana dengan adanya makalah ini
dapat membantu semua kalangan baik itu mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum
dalam mendalami Induksi Matematik dengan sejarah, konsep, prinsip, dan hubungan
prinsip. Selain itu dapat menambah wawasan mengenai contoh soal penggunaanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Induksi Matematik
Sebuah bukti
implisit dengan induksi matematika untuk urutan aritmatika diperkenalkan dalam
al-Fakhri yang ditulis oleh al-Karaji sekitar 1000 Masehi, yang menggunakannya
untuk membuktikan teorema binomial dan sifat segitiga Pascal. Selain al-Fakhri
terdapat juga ilmuwan Yunani kuno yang membuktikan induksi matematika untuk menyatakan
bahwa sifat bilangan prima yang tidak terbatas. Tidak satupun ahli matematika
kuno yang dapat membuktikan induksi matematika secara eksplisit.
Barulah pada
tahun 1665 ilmuwan Prancis yang bernama Blaise Pascal dapat membuktikannya
secara eksplisit. Bukti induksi secara eksplisit dia tuliskan dalam bukunya
yang berjudul arithmétique segitiga du Traité. Pada akhir abad ke-19 ilmu
induksi matematika diperbarui kembali oleh dua orang matematikawan yang bernama
Richard Dedekind dan Guiseppe Peano. Dedekind mengembangkan sekumpulan aksioma
yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut
dan memberikan interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan
Postulat Peano.
Gambar 3.
Richard Dedekind dan Guiseppe Peano
B.
Pengertian
Induksi Matematik
Induksi
matematika merupakan salah satu metode/cara pembuktian yang absah dalam matematik untuk membuktikan suatu pernyataan matematika apakah benar atau salah. Seringkali kita hanya menerima saja
pernyataan atau argumen matematika, tanpa mengetahui kebenaran pernyataan
tersebut. Oleh karena itu kita membutuhkan suatu metode untuk membuktikan
kebenaran pernyataan matematika yang disebut induksi matematika.
Meskipun namanya
induksi matematik, namun metode ini merupakan penalaran deduktif. Induksi
matematik merupakan salah satu argumentasi pembuktian suatu teorema atau
pernyataan matematika yang semesta pembicaranya kumpulan bilangan bulat atau
lebih khusus himpunan bilangan asli. Melalui induksi matematik ini kita dapat
mengurangi langkah-langkah pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk ke
dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas.
Induksi
matematik yang sesungguhnya merupakan salah satu aksioma yang dipenuhi oleh
sistem bilangan asli. Bentuk umum induksi matematik sebagai berikut: Misalkan N
adalah himpunan semua bilangan asli. Dapat dituliskan sebagai berikut: N = .
C.
Tahapan
Induksi Matematika
Induksi matematika
adalah suatu metode yang digunakan untuk memeriksa validasi suatu pernyataan
yang diberikan dalam himpunan bilangan positif atau himpunan bilangan asli.
Pembuktian dengan cara ini terdiri dari tiga langkah, yaitu:
a. Langkah Basis
Menunjukkan bahwa pernyataan itu berlaku
untuk bilangan 1
b. Langkah Induksi
Menunjukkan bahwa jika pernyataan itu
berlaku untuk bilangan n = k, maka
pernyataan itu juga berlaku untuk bilangan n
= k + 1
c. Kesimpulan
Definisi
:
Misalkan untuk setiap
bilangan asli n kita mempunyai pernyataan P(n) yang bisa benar atau salah.
Misalkan,
1. P(1),
benar
2. Jika
untuk n = k yaitu P(k) benar, maka untuk
n = k + 1 harus kita buktikan P(k+1) benar
Sehingga P(n) benar
untuk setiap bilangan asli n
Contoh Soal
Gunakan
induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2\
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis: Misalkan, p (n) adalah 1 + 3 + 5 + … +
(2n – 1) = n2
p
(1) (2n – 1) = n2
(2.1 – 1) = 12
1
= 1 (benar)
Jadi, p (1) benar.
(ii)
Langkah
induksi: mengasumsikan bahwa pernyataan
tersebut benar untuk n = k, yaitu:
n = k 1 + 3 + 5 + …
+ (2k – 1) = k2
Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1
n = k +11 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2n-1) = n2
1
+ 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k + 1) - 1) = (k + 1)2
1
+ 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2k + 2-1)
= (k + 1)2
k2 + (2k
+ 1) = (k + 1)2
(k + 1)2 = (k + 1)2 (Terbukti)
Jadi, p (k+1) benar.
(iii)
Kesimpulan:
Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkann benar,
maka jumlah n buah bilangan ganjil
positif pertama adalah n2.
D.
Prinsip
Induksi Matematika
1. Prinsip
Induksi Sederhana
Misal p (n) adalah pernyataan yang bergantung pada n bilangan bulat positif. Kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar utnuk semua bilangan bulat positif. Langkah induksi:
1. Basis: tunjukan p (1) benar.
2. Induksi: Misal p (n) benar untuk semua bilangan positif n ≥ 1.
3. Kesimpulan: Buktikan bahwa p (n+1) benar.
Contoh Soal:
1. Tunjukkan bahwa 1 + 2 + 3 + … + n = untuk setiap
bilangan asli n.
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis:
Misalkan, p (n) adalah 1 + 2 + 3 + … + n =
p = 1
1 =
1 =
1 = 1 (benar)
Jadi,
p (1) benar
(ii)
Langkah
Induksi: Diasumsikan bahwa p (k) benar untuk
suatu bilangan asli k, yaitu:
n = k 1 + 2 + 3 + … + n =
1 +
2 + 3 + … + k =
Selanjutnya harus ditunjukkan bahwa p
(k+1) benar, yaitu:
n = (k+1) 1 + 2 + 3 + … +
k + n =
1 + 2 + 3 + … + k +
(k + 1) =((k+1)+1)
+ (k + 1) =(k+2)
+ =(k+2)
+ =(k+2)
+ =(k+2)
=(k+2)
=(k+2)
=(k+2)
=(k+2)
(Terbukti)
Jadi, p (k+1) benar.
(iii)
Kesimpulan:
Jadi, 1 + 2 + 3 + … + k + (k + 1)= (k+2), berarti p (k+1) benar. Sehingga p (n) benar untuk setiap
bilangan asli n.
2. Prinsip Induksi
yang Dirapatkan (Generalized)
Prinsip induksi sederhana digunakan untuk
membuktikkan pernyataan p (n) dimana n dimulai dari 1. Prinsip induksi yang
dirapatkan digunakan untuk membuktikkan pernyataan p (n) dimana n tidak harus
dimulai dari 1, tetapi berlaku untuk untuk semua bilangan bulat positif (non
negatif).
Misal
p (n) adalah pernyataan. Kita akan buktikan p (n) benar untuk semua bilangan
bulat n ≥
n0. Langkah induksi:
1.
Basis : p (n0) benar.
2.
Induksi : Andaikan p(n) benar untuk n
≥ n0.
3.
Kesimpulan : Buktikan bahwa p(n+1)
benar.
Contoh Soal:
Tunjukkan
bahwa untuk semua bilangan bulat non negatif.
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis:
Misalkan, p (n) adalah
Untuk p (0)
1 = 2 – 1
1 = 1 (benar)
Jadi, p (0) benar.
(ii)
Langkah
Induksi: andaikan n = 0,
adalah benar.
Akan dibuktikan untuk p (n+1) :
n = (n+1)
(Terbukti)
(iii)
Kesimpulan:, untuk semua bilangan bulat
positif.
3. Prinsip
Induksi Kuat
Misal p(n) adalah suatu pernyataan yang
menyangkut bilangan bulat. Kita akan buktikan bahwa p(n) adalah benar untuk
semua bilanagn n. Langkah induksi:
1.
Basis : p(n0) benar.
2.
Induksi : Andaikan untuk semua
bilanagn bulat n, p (n0), p (n0+1), … p(n)
benar.
3.
Kesimpulan : Buktikan bahwa p (n+1)
benar.
Contoh Soal:
Tunjukkan
bahwa bilangan bulat positif adalah bilangan prima jika dan hanya habis dibagi
1 dan dirinya sendiri.
Penyelesaian:
Kita
akan buktikan bahwa untuk setiap bilangan bulat n , dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih
bilangan prima.
(i)
Langkah
Basis:
Misalnya, untuk n = 2 (dapat dinyatakan sebagai perkalian satu bilangan
prima) benar.
(ii)
Langkah
Induksi: Misalkan 2, 3. 4. …..n dapat
dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima.
Buktikan bahwa (n+1) dapat dinyatakan
sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima.
Jika (n+1) adalah bilangan prima, maka
(n+1) dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu bilangan prima yaitu (n+1) =
1.(n+1)
Jika (n+1) bukan bilangan prima, maka
terdapat bilangan positif a sedemikian sehingga 2 < a < (n+1) yang
membagi habis (n+1). Dengan kata lain:
(n+1) = ab (Terbukti)
(iii)
Kesimpulan:
Karena 2 < a , b < n maka a dan b dapat dinyatakan sebagai hasil kali
satu atau lebih bilangan prima jadi, ab juga dapat dinyatakan sebagai hasil
kali satu atau lebih bilangan prima, sehingga (n+1) dapat dinyatakan sebagai
hasil kali satu atau lebih bilangan prima.
E. Contoh
Soal Penggunaan Induksi Matematik
Pembuktian dengan Induksi matematik dapat diilustrasikan dengan fenomena yang terkenal dengan Efek
Domino. Sejumlah batu domino diletakan berdiri dengan jarak ruang yang sama satu dengan yang lain.
Untuk merebahkan domino kita hanya cukup mendorong domino 1 ke
kanan. Jika Domino 1 didorong kekanan, ia akan memdorong domino ke 2, domino 2 mendorong domino 3, dst sampai semua domino rebah ke kanan.
Adapun beberapa contoh soal penggunaan induksi matematika sebagai berikut
ini:
1. Buktikanlah
bahwa untuk setiap bilangan asli n berlaku:
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis:
Misalkan p (n) adalah
p(1)
1
=
1
= 1 (benar)
Jadi p (1) benar.
(ii)
Langkah
Induksi:
Diasumsikan bahwa p (k) benar untuk suatu bilangan asli k, yaitu:
n = k
Dan harus ditunjukkan bahwa p (k+1) benar, yaitu ditunjukkan bahwa
n = (k+1)
(Terbukti)
Jadi, p (k+1) benar.
(iii)
Kesimpulan:
Dari langkah-langkah (i) dan (ii) disimpulkan bahwa p (n) benar untuk setiap
bilangan asli n.
2.
Untuk semua , buktikan dengan induksi matematika
bahwa habis dibagi 3.
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis:
Misalkan p (n) adalah
P (1) 13 + 2(1) habis dibagi 3
= 3 habis dibagi 3
(benar)
Jadi p (1) benar.
(ii)
Langkah
Induksi:
Diasumsikan bahwa
pernyataan tersebut benar untuk n = k yaitu:untuk n = k benar, yaitu:
n = k
habis dibagi 3
=
k habis dibagi 3
Kita
harus memperlihatkan bahwa n = k +1
juga benar, yaitu :
n
= (k+1) habis
dibagi 3
= habis dibagi 3
=habis dibagi 3
= habis dibagi 3
= habis dibagi 3
Karena adalah habis dibagi 3 (dari hipotesis induksi
di atas).
= habis dibagi 3
maka juga habis dibagi 3. (Terbukti)
Jadi adalah jumlah dua buah bilangan yang habis
dibagi 3, karena itu juga habis dibagi 3.
Jadi, p (k+1) benar.
(iii)
Kesimpulan:
Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar, maka
terbukti bahwa untuk semua , habis dibagi 3.
3. Buktikan dengan induksi
matematika bahwa 3n < n!
untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7.
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis: Misalkan p (n) adalah 3n < n!
Misalnya n = 7
n = 7 37 < 7!
= 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3
x 3 < 7 x 6 x 5 x4 x 3 x2 x1
= 2187 < 5040
(benar)
Jadi p (7) benar.
(ii)
Langkah
Induksi:
Diasumsikan bahwa
pernyataan tersebut benar untuk n = k, yaitu:
n = k 3n
< n!
=
kn < k!
Kita
harus memperlihatkan bahwa n = k +1
juga benar, yaitu :
n = (k+1) 3n
< n !
= 3k+1 < (k+1) !
= 3k.31 < (k+1)
k!
= 3k < k!
Menurut
hipotesis induksi, , sedangkan untuk n ≥ 7,
nilai , sehingga akan memperkecil nilai di ruas kiri
pertidaksamaan. Efek nettonya, jelas benar.
(iii)
Kesimpulan:
Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka
terbukti bahwa 3n < n!
untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7.
4. Gunakan
induksi matematika untuk membuktikan bahwa 5n − 1 dapat dibagi 4
untuk setiap n = 1, 2, ...
Penyelesaian:
Adapun langkah-langkahnya yaitu:
(i)
Langkah
Basis: Misalkan p (n) adalah 5n − 1 habis dibagi 4 untuk
untuk setiap n = 1, 2, ...
n = 1 5n −
1 habis dibagi 4
= 51− 1 habis dibagi 4
= 5 − 1 habis dibagi 4
= 4 habis dibagi 4 (benar)
Jadi, p (1) benar.
(ii)
Langkah
Induksi: Asumsikan bahwa 5n − 1 habis dibagi 4 untuk
n = k, yaitu:
n = k 5n − 1 habis dibagi 4
= 5k − 1 habis dibagi 4
Pembuktian
untuk n = k + 1,
n = (k+1) 5n − 1 habis dibagi 4
= (5) k+1 − 1 habis dibagi 4
= [5k.5] – 1 habis dibagi 4
= 5k (1 + 4) – 1 habis dibagi 4
= 5k +4. 5k − 1 habis dibagi 4
= (5k – 1) + 4. 5k habis dibagi 4 (Terbukti)
Jadi,
p (k+1) benar.
Karena
n = k = 1, 2, …
Maka
jika n = k =1 (5k – 1) + 4. 5k habis dibagi 4
=
(52-1) + 4.52 habis dibagi 4
= (25-1) + 4.25 habis dibagi 4
=
24 + 100 =124 habis dibagi 4
Jadi, 124 dibagi 4 akan bernilai
31
(iii)
Kesimpulan: Dari langkah
basis dan induksi dapat disimpulkan bahwa 5n − 1 dapat dibagi 4
untuk setiap n = 1, 2, ...
F. Konsep,
Prinsip dan Contoh Penggunaan Notasi (Sigma)
Jumlahan untuk bilangan-bilangan
yang teratur dapat ditulis lebih singkat dengan mengguankan notasi (sigma). Berikut ini konsep,
prinsip, dan contoh-contoh penggunaan notasi-notasi
1)
2)
3) , dengan c = konstanta
4)
5)
Keterangan: dengan n = suku ke-.
Contoh Soal:
1.
2.
3.
4.
5.
Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n.
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis:
Misalkan
p (n) menyatakan
P
(1)
3 - 2 =
1 = 1 (benar)
Jadi,
p (1) benar.
(ii)
Langkah
Induksi: Diasumsikan p (t) benar untuk suatu
bilangan asli t, yaitu:
n = t
Tunjukkan
bahwa p (t+1) benar, yaitu:
n = (t+1)
(Terbukti)
Jadi p (t+1) benar.
(iii)
Kesimpulan: Jadi p
(t+1) benar sehingga p (n) benar untuk setiap bilangan.
Contoh di atas dapat
dibuktikan meggunakan sifat-sifat notasi sebagai berikut:
=
menggunakan
contoh sebelumnya, maka ingat bahwa
=
=
=
6.
Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n, 7n – 2n
selalu terbagi habis oleh 5.
Penyelesaian:
(i)
Langkah
Basis:
Misalkan
p (n) menyatakan 7n – 2n selalu terbagi habis oleh 5.
p
(1) 71- 2 1
terbagi habis oleh 5
=
7 – 2 terbagi habis oleh 5
=
5 terbagi habis oleh 5
Jadi,
p (1) benar.
(ii)
Langkah
Induksi: Diasumsikan p (k) benar untuk suatu
bilangan asli k, yaitu :
n = k 7n – 2n terbagi habis oleh 5
= 7k – 2k terbagi habis oleh 5
Tunjukkan bahwa p (k+1)
benar, yaitu :
n = (k+1)7n – 2n terbagi habis oleh 5
= 7k+1 – 2k+1 terbagi habis oleh 5
= terbagi habis
oleh 5
= terbagi habis
oleh 5
= terbagi habis
oleh 5
= terbagi habis
oleh 5
= terbagi habis
oleh 5
= 7 terbagi habis
oleh 5 (Terbukti)
Telah diasumsikan bahwa
(7k - 2k) terbagi habis oleh 5. Maka 7 (7k - 2k)
terbagi habis oleh 5 pula.
(2k.5) jelas
terbagi habis oleh 5, sebab mempunyai faktor 5. Sehingga 7terbagi habis oleh 5. Jadi 7k+1 – 2k+1 terbagi habis oleh 5.
Maka p (k+1) benar.
(iii)
Kesimpulan:
dari langkah (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa 7n – 2n terbagi
habis oleh 5 untuk setiap bilangan asli n.
7.
Misalkan, banyaknya elemen himpunan Sn adalah n (suatu bilangan
asli). Berapakah banyaknya semua himpunan bagian dari Sn.
Penyelesaian:
Misalkan
Sn =
Jika
S1 = maka himpunan
bagian dari S1 adalah dan . Sehingga banyaknya himpunan bagian dari S1
adalah 2.
Coba
periksalah banyaknya himpunan bagian dari himpunan-himpunan berikut ini!
Banyaknya
himpunan bagian dari S2 = adalah 4. Banyaknya himpunan bagian dari S3
= adalah 8.
Banyaknya himpunan bagian dari S4 = adalah 16 dan
seterusnya. Untuk melihat hal ini dengan lebih jelas perhatikan Tabel 1.
Tabel 1
Banyaknya elemen Sn
|
Himpunan Sn
|
Himpunan bagian dari
S
|
Banyak himpunan
bagian dari Sn
|
0
1
2
3
.
.
.
n
|
|
,,
,, ,,
,.
|
1
=
2
=
4
=
8
=
|
Tampak
dalam kolom terakhir dari Tabel 1 tersebut bahwa banyaknya himpunan bagian
tersebut merupakan perpangkatan dari 2. Sehingga kita dapat menduga bahwa
banyaknya himpunan bagian dari Sn = adalah 2n.
akan tetapi dugaan ini harus dibuktikan kebenarannya. Akan kita buktikan dengan
induksi matematik.
Misalkan
p (n) menyatakan “banyaknya himpunan bagian Sn = adalah 2n.
untuk setiap bilangan asli n”.
(i)
Langkah
Basis: p (1) banyaknya himpunan bagian dari S1
= adalah 21.
Hal ini benar, sebab himpunan bagian dari S1 adalah dan . Jadi , p(1) benar.
(ii)
Langkah
Induksi: Diasumsikan p(k) benar untuk suatu
bilangan asli k, yaitu banyaknya himpunan bagian dari Sk = adalah 2k dan harus ditunjukkan p(k+1)
benar yaitu, banyaknya himpunan bagian dari Sk+1 = adalah 2k+1.
Telah diasumsikan bahwa banyaknya
himpunan bagian dari Sk adalah 2k. Maka banyaknya
himpunan bagian dari Sk+1 adalah banyaknya himpunan bagian dari Sk
ditambah dengan banyaknya himpunan bagian dari Sk+1 yang
bukan merupakan himpunan bagian dari Sk , yaitu himpunan bagian dari
Sk yang masing-masing dilengkapi dengan elemen yaitu sebanyak 2k
pula. jadi banyaknya himpunan bagian dari Sk+1 adalah 2k
+ 2k = 2k+1. Sehingga p (k+1) benar.
(iii)
Kesimpulan:
Selanjutnya dapat disimpulkan dari (i) dan (ii) bahwa p (n) benar untuk setiap
bilangan asli n.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Induksi matematika merupakan
suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika untuk menyatakan
suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli.
Suatu prinsip yang digunakan untuk
membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip induksi sederhana, induksi yang dirapatkan
(Generalized) dan induksi kuat dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan
asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan
sebagai berikut. N = .
Induksi
matematik digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas algoritma,
pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan pohon, dan
juga suatu range luas dari identitas dan pertidaksamaan.
Induksi
Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk membuktikan
pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu Induksi
Matematika juga digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara
berulang sesuai dengan pola tertentu.
B. Saran
Dalam
makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan
makalah ini terdapat begitu banyak kekurangan.
Selain itu,
penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua dapat mengatakan bahwa matematika
itu asyik. Setelah kita belajar tentang induksi Matematika kita akan lebih
tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar khususnya matematika.
DAFTAR
PUSTAKA
Daddy. “Contoh Pembuktian Dengan
Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015. http://askyourdaddy.blog.uns.ac.id/2014/09/12/contoh-pembuktian-dengan-induksi-matematika/
Ningsih, Novia. “Induksi
Matematika”. 19 Agustus 2015. .http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/KHUSNUL_NOVIANIGSIH/INDUKSI_MATEMATIK.pdf
Salim, Asbar. “Induksi Matematika”.
19 Agustus 2015. http://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/induksi-matematika.html
Sukirman. 2008. Teori Bilangan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Yosi. “Induksi Matematika”. 19
Agustus 2015. https://yos3prens.wordpress.com/2013/10/06/induksi-matematika/